Akhirnya Gue Mendapat Pekerjaan, Yeay!

 

Foto hanya pemanis

Yup, kalian tidak salah baca judul. Akhirnya si pengangguran abadi ini mendapatkan pekerjaan.

Setelah bertahun-tahun hanya menyalahkan keadaan dan melempar kekesalan pada nasib ini ke orang lain, gue,pun, sadar, kalau semua itu sia-sia saja kalau gue nggak pernah mau merubah diri gue sendiri.

Jadi awalnya seperti ini.

Pada tanggal 20 Mei 2021, gue mengambil langkah besar untuk kembali ke tanah perantauan, yaitu Yogyakarta. Pada saat itu, gue dengan mantap mengatakan pada diri sendiri kalau inilah saatnya buat gue membuktikan pada keluarga gue kalau gue masih tetap bisa bertahan tanpa mereka.

Tapi kenyataan tidak mengatakan seperti itu. Hampir satu tahun gue luntang-lantung tanpa arah di kota orang. Semua lamaran pekerjaan yang gue submit sama sekali tidak mendapatkan kabar baik, buruk, pun, tidak.

Dan diri ini, pun, mulai down lagi. Gue mulai mempertanyakan keputusan gue datang kesini apakah sudah benar atau tidak? bagaimana jika gue pulang aja? yang ada gue tambah malu dengan keluarga di kampung. Dengan pikiran-pikiran itu gue masih mencoba untuk tetap bertahan. Karena gue tahu semua ini pasti ada jalan keluarnya.

Sekitar bulan Januari 2022, gue lupa tanggal pastinya. Gue melihat di instagram kalau yayasan Profauna sedang mencari relawan untuk program monitoring hutan di Malang Raya. Ternyata sekitar seminggu berselang, gue mendapatkan E-mail yang menyatakan bahwa gue diterima menjadi relawan Profauna di bulan Maret.

Saat itu gue nggak berekspektasi apa-apa, karena gue tahu kalau relawan adalah orang yang bekerja secara sukarela. Tapi ternyata, langkah yang gue ambil ini membawa perubahan yang cukup signifikan dalam hidup gue.

Di bulan Maret, banyak sekali hal yang terjadi. Tapi cerita tentang pengalaman gue menjadi relawan, kalian bisa baca di sini.


Selama gue menjadi relawan, gue sama partner gue, ditempatkan di mess yang berada di P-WEC.

P-WEC ini adalah sebuah institusi yang berada di bawah naungan yayasan Profauna, yang mempunyai spesialisasi di bidang outbound dan outdoor games. Di sini, lah, gue banyak bertemu dengan orang-orang yang hebat dan menginspirasi gue. Tapi pada saat itu gue masih belum punya pikiran untuk bekerja di P-WEC. Karena masih terlalu fokus menjadi relawan Profauna.

Saat masa jadi relawan gue sudah selesai, tepatnya di akhir bulan Maret, gue merasa sangat sedih karena, entah kenapa, gue sudah melekat dengan tempat ini. Gue, pun, berjanji pada diri sendiri kalau suatu saat gue akan kembali lagi.

Ternyata Tuhan memberikan kemudahan untuk gue menepati janji tersebut. Pada tanggal 20 Juli gue kembali lagi, namun bukan menjadi relawan Profauna seperti sebelumnya, sekarang gue jadi relawannya P-WEC. 

Intinya jobdesk gue adalah membantu semua karyawan yang sekirnya membutuhkan bantuan. Walaupun nggak dibayar, entah kenapa gue merasa enjoy dan bahagia menjalani hari-hari gue di sini. Ternyata benar kata orang, kalau pada dasarnya kita senang dalam mengerjakan sesuatu, maka dibayar atau tidak, pun, tidak akan menjadi masalah. Toh, gue sudah mendapatkan makan dan tempat tinggal gratis.

Lalu di suatu hari, gue memberanikan diri untuk bertanya ke Bu Made, direkturnya P-WEC, apakah gue bisa bekerja di sini atau tidak. Dan dia bilang kalau dia akan pikirkan terlebih dahulu.

Beberapa hari kemudian, gue dipanggil untuk menghadap Bu Made. Perasaan gue udah gak karuan, antara takut, gelisah, dan lain-lain.

Saat menghadap beliau, percakapan yang berlangsung, pun, kira-kira seperti ini :

Bu Made : Kamu, kan, kemarin tanya apakah bisa bekerja di sini apa tidak, kan?

Gue : Iya, Bu.

Bu Made : Kebetulan kita memang lagi kekurang orang.

Gue : Iya, Bu.

Bu Made : Dan saya dengar dari teman-teman yang lain, kalau kerjamu bagus.

Gue : Iya, Bu.

Bu Made : Jadi saya putuskan untuk menerima kamu kerja di sini.

Gue : Iya... Bu. *AAAAAAAAAAAAAAAAA INTERNALLY SCREAMINGGGGGG*

Pada saat itu gue bener-bener nggak bisa mengekspresikan perasaan bahagia gue, jadi gue cuma bisa mangap-mangap nggak jelas.

Akhirnya, setelah sekian lama, gue dapat pekerjaan juga. Walaupun jabatan yang gue terima bukan yang fancy-fancy banget, gue tetap senang karena memang gue enjoy dan sudah sangat jatuh cinta sama tempat dan juga orang-orangnya.

Meskipun gue tahu kalau perjalanan gue masih panjang, but at least, I'm not a jobless anymore.

Jadi siapaun kalian, sebesar apapun masalah kalian, mungkin ini klise sekali, intinya jangan pernah menyerah, apalagi di luar sana ada banyak orang yang harus kalian bungkam mulutnya. 

Teruslah berusaha dan berdoa, karena cepat atau lambat Tuhan pasti akan mengabulkan doa kalian.

Semangat kawan-kawan ku.

Comments

  1. Waa mantaps gw ikut bahagia denger kabar mimin udah dapet pekerjaan

    ReplyDelete

Post a Comment