Bisa dibilang kalau tulisan kali ini agak telat dari yang biasanya orang-orang lakukan, jika membicarakan masalah resolusi maka akan dibicarakan di awal tahun baru, bukan di pertengahan bulan kedua tahun baru.
Tapi lebih baik telat daripada tidak sama sekali, kan?
Gue mendapat ilham untuk menulis ini karena baru saja membacara tulisan di blognya Bang Agustinus Wibowo dengan judul yang sama. Kebetulan doi ini adalah travel writer favorit sekaligus panutan gue.
Di tahun 2021 menurut gue adalah tahun yang membawa transisi besar dalam hidup gue. Yang mana gue dihadapkan untuk mengambil keputusan yang sulit, hingga akhirnya gue memutuskan untuk meninggalkan kampung halaman karena sudah tidak tahan dengan tekanan yang diberikan oleh 'keluarga' gue sendiri.
Lalu memulai hidup baru di tempat yang baru tidaklah mudah, gue harus beradaptasi dengan cepat supaya bisa survive dengan lajunya arus medernisasi yang ada di kota besar ini yang nggak segan menghempas tubuh kalian jika kalian masih bersifat menye-menye.
Tinggal di kota dengan segala hiruk-pikuknya membuat gue menjadi lebih bisa merefleksikan diri gue, banyak belajar hal baru, bertemu orang baru dengan keunikan dan sifatnya masing-masing, mencoba untuk lebih memberikan perhatian dan menjadi pendengar yang baik untuk orang lain.
Dan akhirnya gue sadar kalau resolusi gue pada tahun ini tidaklah muluk-muluk, yaitu mencoba mencari dan mengerti diri gue sendiri.
Yup, di umur gue yang sekarang gue masih berusaha untuk mengetahui jadi diri gue.
Untuk apa gue ada di dunia ini?
Kenapa gue bisa ada di sini?
Apa gue terlalu keras dengan diri sendiri?
Apakah gue sekarang ini bahagia?
Bagaimana caranya agar gue bisa bermanfaat untuk orang sekitar?
Harapan gue di tahun ini adalah gue bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan filosofis di atas hingga bisa menjadi pribadi yang baru dan lebih bisa mengerti dan menghargai diri sendiri dan juga orang lain.
Oke thanks everyone, semoga tahun ini menjadi tahun yang penuh berkah dan kebahagiaan untuk kita semua.
Comments
Post a Comment