LIFE UPDATE : 20 MARET 2020

Hallo, hallo… Sudah lama kita tidak berjumpa,ya. Gue harap kalian semua baik dan sehat-sehat saja, apalagi sekarang kita sedang diserang lagi dalam masa pandemi karena ada virus corona yang merajalela. Jadi kita semua harus bisa menjaga diri dengan menerapkan hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi dan olahraga yang cukup, supaya daya tahan tubuh kita kuat dan sulit untuk ditembus.

Post ini sebenarnya cuma akan menjadi tempat curhatan gue doang, yang mana so far my life hasn’t going really well lately. Gue masih berstatus pengangguran, nyokap gue masih sakit. Perlu digaris bawahi di sini gue enggak mengeluh,ya, cuma mau sharing doang. Hehehe.

Kemarin tepatnya tanggal 9 gue mau nganterin nyokap gue ke rumah sakit untuk kontrol bulanan, tapi proses buat nganterin doi ini yang ribet dan blibet. Yang mana gue harus mencari mobil karena nyokap gue enggak akan bisa tahan kalau naik motor, sedangkan rumah sakit nya lumayan jauh dari kampung gue akhirnya gue kesana-kemari nyari mobil buat dipinjam. Karena dekat rumah enggak ada yang bisa kasih pinjam mobil, akhirnya gue ke rumah orang yang paling gue hormati dan gue percaya, yaitu Om gue. Awalnya gue berharap banget doi bisa bantu buat sekalian nganterin nyokap karena gue enggak bisa bawa mobil. Tapi setelah sampai dengan muka malas-malasan si Om bilang “Seharus nya kamu bilang dari kemaren, jadi bisa siap-siap, karena itu harus pagi datangnya biar enggak terlalu lama antri.” Oke, gue maklumin karena salah gue juga kasih tau nya mendadak kayak gitu. Dan akhirnya setelah berkompromi maka kontrol nya nyokap ditunda besok tanggal 10 dan si Om juga sudah menyanggupi.

And then, tibalah keesokan hari nya, gue dan nyokap sudah mandi pagi-pagi dan siap-siap. Gue liat jam sudah jam setengah delapan, tapi si Om belum juga muncul dan gue berfikir positif, mungkin doi baru mandi dan segala macam. Saat jam delapan doi masih belum terlihat, akhirnya gue telpon tapi enggak di angkat. Gue masih berusaha buat positif. Lalu sekitar jam 08:40 doi ada sms kalau hari ini dia enggak bisa karena ada urusan, tapi kalau mobil nya bisa dibawa. The fuck!!! Gue rasanya mau nangis, marah, ngamuk tapi ujung-ujungnya gue cuma bisa diam. Padahal dia sendiri yang ngomong kalau ada keperluan atau apapun itu bilang nya harus paling tidak sehari sebelum itu, tapi buktinya? Dia sendiri kasih tau kalau enggak bisa di saat hari H.

Gue menarik nafas dalam-dalam liat positif nya, karena walaupun doi tiba-tiba enggak bisa tapi dia mau kasih pinjam mobil nya. Nah masalah nya adalah gue enggak bisa bawa mobil, dan akhirnya gue ke ulu-ilir lagi buat nyari siapa yang bisa jadi sopir sementara tapi hasil nya nihil, orang-orang pada sibuk sedangkan gue mencoba membujuk nyokap buat naik motor aja doi tetap enggak mau. Tanya ke kakak sepupu, dia juga lagi kerja. Tapi setelah hampir jam sepuluh gue nemuin orang yang bisa nganterin dan untungnya dia punya mobil sendiri. Jadilah kami hari itu berangkat buat kontrol ke rumah sakit tanpa di tunda lagi.

Saat malam nya gue merenung, separah inikah?, sebenci itukah orang dengan keluarga kami?, karena seperti nya setiap kami minta bantuan tatapan mereka seperti tatapan orang yang liat tai dan selalu saja ada alasan mereka untuk menolak, mungkin karena dari dulu keluarga kami memang cuma menyusahkan keluarga besar saja, itu dimulai ketika almarhum kakak ku sakit, dan keuangan kami drop. Gue enggak marah sama mereka lebih tepat nya gue marah sama diri sendiri karena sampai sekarang gue masih belum bisa merubah nasib keluarga gue.

Padahal sudah nyari kerjaan ke mana-mana, nyebar lamaran kerjaan ke sana-kemari tapi hasil nya nihil. Gue masih pengangguran. Tapi gue percaya, semua ini pasti ada ujungnya, karena gue tau kalau sekarang kami sedang diuji sama Tuhan dan gue percaya kalau kelak Tuhan akan memberikan kami jalan yang terbaik untuk semua ini.

Comments

Post a Comment