Bella merasa inilah saatnya untuk memberi tahu ke dua orang tuanya, walaupun ia tidak bisa membayangkan seperti apa reaksi mereka nanti tapi itulah risiko yang harus ia tanggung.
Tiga bulan yang lalu.
“Aku janji aku pasti akan menikahi mu, Bell” Kata Radit sambil mengelus kepala Bella yang berbaring di dadanya.
“Aku percaya sama kamu” Ujar Bella sambil menatap langsung ke arah mata Radit.
Mereka berdua baru saja melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan sebagai pasangan yang belum menikah. Mereka berdua adalah mahasiswa semester lima jurusan ekonomi di salah satu universitas negeri di kota Bandung. Bella dan Radit bertemu pertama kali saat masa malam keakraban jurusan, dan kebetulan mereka juga satu kelompok. Pada malam kedua Radit pun memberanikan dirinya untuk menyatakan cinta kepada Bella, dan tentu saja Bella langsung mengiyakannya.
Beberapa semester ter-lewati hari-hari selalu saja di bumbui dengan canda tawa mereka. Radit dan Bella adalah contoh pasangan yang sangat sempurna bagi orang-orang sekitar-nya, hubungan mereka berdua pun semakin erat. Oleh karena itu pada suatu malam yang cerah dan langit yang di penuhi oleh bintang-bintang, Bella berani menyerahkan semuanya untuk Radit, ia percaya kalau Radit adalah satu-satunya untuknya dan tidak ada yang lain yang bisa menggantikannya.
Keesokan harinya Bella merasa ada yang tidak wajar, biasanya setiap pagi Radit akan selalu menelpon atau paling tidak mengirimkan pesan singkat kepada Bella. Namun pagi itu tidak sama sekali. Bella menyangka kalau Radit kesiangan dan akhirnya ia coba untuk menghubungi Radit, namun yang terdengar hanya suara deringan saja, tidak ada jawaban di ujung sana. “Huh, dasar tukang tidur” Ujar Bella berlalu langsung masuk ke kelas pagi itu.
Sekitar satu jam Bella berada di kelas, ia mulai tidak memperhatikan apa saja yang telah diterangkan oleh dosen nya. Ia terlalu terganggu dengan handphone nya yang menurutnya terlalu sepi. Ia melirik ke arah jam dinding yang berada di atas papan tulis yang sekarang sudah menunjukan pukul sembilan lewat dua menit. Padahal Radit sekarang seharusnya pulang kelas, tapi kenapa ia belum ada menjawab panggilan dari Bella sebelumnya? “Mungkin Dia masih tidur” Bella mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri, walaupun sebenarnya ia tahu kalau Radit tidak akan pernah bolos dengan alasan apapun apalagi sampai ketiduran seperti itu.
Setelah kelas selesai, Bella langsung menuju ke kelas yang seharusnya sekarang menjadi kelas nya Radit. Karena kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung ia hanya mengintip sedikit dari pintu, namun ia tidak melihat Radit di mana pun di antara para mahasiswa lain. Bella langsung bergegas ke luar kampus untuk menuju ke kos milik Radit yang letaknya tidak jauh dari kampus mereka. Dengan jantung berdetak kencang dan agak sedikit berjalan cepat untuk menyeberang jalan, ia bahkan hampir ter-tabrak oleh pengendara sepeda motor, namun Bella tidak mempedulikan nya dan sama sekali tidak menggubris cacian yang dilontarkan oleh si pengendara motor tadi, kerena yang ada di kepala nya sekarang hanya Radit.
Setelah melewati beberapa gang akhirnya Bella sampai di depan kamar kos Radit, jantungnya masih berdetak dengan cepat, tanpa pikir panjang ia langsung mengetok pintu kamar Radit, namun sama sekali tidak ada jawaban, lalu ia mengetok atau bisa dibilang kali ini ia menggedor pintu itu tapi tetap saja tidak ada jawaban. Mata Bella sudah mulai memerah, ia mulai memikirkan hak yang tidak-tidak “Apakah Radit meninggalkan aku?” Namun segera dengan cepat membuang pikiran itu jauh-jauh. Ia kembali menggedor pintu kamar yang masih tidak ada jawaban, tapi akibat dari gedoran yang lumayan keras itu pintu kamar sedikit terbuka, ternyata pintu itu tidak dikunci oleh pemiliknya.
Jantung Bella semakin berdebar kencang seraya tangannya mengenggam gagang pintu, keringan dingin pun tanpa ia sadari sudah membasahi bajunya dari tadi. Ia menarik nafas dalam-dalam dan membuka pintu dengan cepat. Betapa terkejut Bella kedua tangannya langsung menutup mulutnya agar tidak berteriak, air mata yang ia tahan sejak tadi akhirnya keluar dengan deras saat melihat apa yang ada di kamar itu, ia benar-benar tidak menyangka ternyata Radit Sudah...
BERSAMBUNG
Hallo bagaimana? Apakah kalian penasaran tantang kelanjutan cerita Bella? Kalau iya, gue juga. Hehehe. Kali ini gue akan membuat sesi baru di blog ini yang bernama “Cerita Mingguan” yang mana gue membuat sebuah cerita pendek bersambung yang akan gue post pada setiap hari Kamis dan Minggu. Jadi buat kalian yang penasaran langsung aja ke blog ini setiap hari Kamis dan Minggu.
Terima Kasih.

Comments
Post a Comment